Pernahkah terlintas di benak Anda: Andai manusia tidak pernah tercipta, apa jadinya bumi ini? Atau, jika menuruti teori agama tentang penciptaan manusia pertama: andai adam dan hawa tak pernah memakan buah kuldi di surga (sehingga mereka tak perlu dibuang ke bumi sebagai bentuk hukuman), maka apa jadinya bumi kita sekarang. Jika menuruti teori sains tentang penciptaan manusia pertama di bumi, andai tak pernah ada evolusi homo sapiens, maka apa jadinya bumi?
Jauh sebelum buku The World Without Us karya Weismann terbit, saya sering membayangkan kemungkinan tersebut. Kalau manusia tak pernah ada di dunia ini, pastilah bumi ini tetap lestari. Satwa dan tumbuhan bisa hidup damai dalam harmoni alam yang menyenangkan.
Some say: bumi dan seisinya ini sebenarnya bisa hidup tanpa manusia. Tapi, manusia tak bisa hidup tanpa bumi dan seisinya ini. Kalau kita pergi ke hutan, kita akan mengetahui betapa sebenarnya semesta ini sudah mengatur kehidupannya sedemikian rupa, sehingga bisa berjalan selaras dan seimbang. Sekali pun ada proses mangsa-memangsa (rantai makanan di mana makhluk lemah menjadi buruan makhluk yang lebih kuat), namun sebenarnya alam sudah mengatur sedemikian rupa sehingga tidak pernah terjadi predator kekurangan hewan buruannya atau populasi hewan buruan meledak karena sang predator telah punah. Pun, tak ada yang terbuang percuma di alam ini. Bangkai-bangkai binatang, daun-daun yang berguguran ke lantai hutan, pohon yang telah tua….semua berguna. Semua berjalan menuruti ritme seperti kerja mesin pabrik.
Sampai…eng ing eng suatu saat muncullah manusia. Manusia mulai merusak rantai makanan, memangsa semua satwa dan tetumbuhan. Populasi manusia semakin lama semakin banyak. Sehingga, banyak menggusur hutan dan makhluk yang hidup di dalamnya. Berbagai aktivitas manusia sedikit demi sedikit menyebabkan kerusakan. Manusia butuh pohon untuk bahan bangunan, kertas dan tisu. Manusia butuh minyak sehingga harus mengeduk perut bumi. Manusia menghasilkan timbunan sampah. Mencemari sungai-sungai dengan aktivitas industri. Mencemari udara dengan CO2 hasil pembakaran bahan bakar fosil (bahkan menyebabkan ozon kita bolong). Menyebabkan kepunahan beberapa satwa (panthera tigris sondaica/harimau jawa dan harimau bali telah punah. Itu hanya hanya satu contoh. Mungkin masih banyak species lain yang juga telah punah). Kehidupan yang dulu aman tentram, damai sentosa, berjalan sesuai relnya, mulai terganggu. KEseimbangan ekosistem mulai rusak seiring dengan bertambahnya populasi dan keserakahan manusia dalam mengambil bumi seisinya.
Pernahkah membayangkan, Jawa, Sumatra dan Kalimantan dulunya merupakan kawasan hutan hujan tropis yang sangat lebat…sebelum manusia datang dan sedikit demi sedikit mengikis habis kawasan hutan hujan tropis ini…menggantinya dengan permukiman, tumpukan sampah, tumpukan CO2…
Mengapa Tuhan mesti menciptakan manusia ya..jika (sebenarnya) hutan beserta seisinya itu bisa hidup sendiri tanpa campur tangan manusia. Mereka bisa melakukan penyerbukan sendiri, lewat bantuan serangga. Mereka bisa mengurai bangkai dengan bantuan bakteri pembusuk…
Jadi, sebenarnya, apa peran manusia di dunia ini? Bukankah, hutan seisinya bisa hidup dan berjalan sendiri tanpa campur tangan manusia? Buktinya, campur tangan manusia justru menyebabkan kerusakan dan kesengsaraan sejumlah makhluk hidup (ikan-ikan kehilangan sungai-sungai mereka yang dulu jernih, rusa kehilangan daun-daun, orangutan kehilangan pohon untuk bergelantungan, dsb).
nb: klo ngejawab jadi khalifah atau apalah sejenisnya #udahmainstream
Jadi, sekali lagi…apa peran manusia di dunia ini?
Dan aku menulis:
Kita pahami dulu yuk poinnya:
Kenapa manusia ada? Padahal bisa aja bumi ada dan terus ada tanpa harus ada manusia and its fine.
Its a very good point. Menggugah ketertiduran akal sehat kita tentang kenapa (apa tujuan) kita -manusia- ada. Penulis pingin mencari arti kehidupan: kl kita tau kenapa kita ada, pastilah hidup lebih terarah dan bermakna.So, kenapa manusia ada?
Jawabannya bisa macem2 tergantung kita mau jawabnya dengan pendekatan apa. Sains? atau Aqidah Islam?
Kl kata ane kita harus jawab utamanya pake aqidah Islam. Karena pertama, kita muslim. Sedangkan jawaban dr bbrapa pendekatan ada yang sdikit berseberangan dgn jawaban pendekatan aqidah. Kl bgini, mana yg kita pilih: aqidah atau yg lain? Kedua, aqidah Islam bisa ngasih jawaban paling kuat dibanding pendekatan lain. Sblum ngasih penejelasan dgn pndekatan aqidah, ane harus buktiin bahwa jawaban pndekatan lain ga kuat.
Now, sains bisa menjelaskan banyak hal -dan itu bener2 mngagumkan. Dari reaksi paling kompleks pada atom dan molekul hingga penjelasan proses big bang dan evolusi.
Tapi masalahnya, meskipun bisa menjelaskan banyak pertanyaan ‘how’, sains ngga bisa menjawab ‘why’. Ia bisa menjelaskan ‘how’ nya big bang: gimana proses lahirnya alam semesta dst. Tapi ia ga bisa menjelaskan kenapa alam semesta lahir. Padahal di saat yg sama sains percaya bahwa “nyaris” mustahil -kl ga boleh dibilang ga mungkin sama sekali- alam semesta, dari awal hingga ada kehidupan di dalamnya, lahir dengan kebetulan. Jadi sains setuju ada makna dan rahasia di balik eksistensi alam semesta -tapi belum bisa menyingkapnya.
Now, menurut aqidah, kenapa manusia ada?
Seblum jawab, kita sepakati dulu ini kita jawab pakai logika aqidah Islam. Jadi utamain berpikir sesuai pendekatan dulu.
Jawaban al-Quran:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Jadi manusia (dan jin) ada (diciptakan) tujuannya untuk beribadah kpd Allah. Allah jg mnjelaskan dan mnekankan pd banyak ayat bahwa Allah tidak asal iseng menciptakan. Bgitu juga pnciptaan manusia, ada tujuannya.
Maksudnya beribadah? Menurut ulama, ibadah adalah segala sesuatu yg dicintai dan diridhoi Allah. Ibadah itu pnghambaan kita pada Allah. Bukan cuman sholat, ibadah jg bisa dlm bentuk misalnya kita pergi ke warung buat bantuin umi krn Islam mngajarkan birrul walidain. Jd kita menjalani hidup ini, melakukan segala sesuatunya sesuai tuntunan Allah. Bisa juga dikata, hidup sesuai ajaran agama Allah -yaitu Islam. Itu ibadah.
Kenapa manusia diciptakan harus ada tujuan? Krn, ssuai al-quran, Allah ga mnciptakan ssuatu sia2 dan main2.
Apa tujuan diciptakannya manusia? Sesuai al-quran: Ibadah.
Trus knp Allah mnciptakan manusia untuk beribadah? Knp ga mnciptakan alam semsta dan seisinya TANPA manusia dan jin? Padahal bisa aja kan kyk gitu?
Well dgn pndekatan sains secara teknis bisa aja alam semesta ada tanpa manusia. Ini bukan idea baru. Sprti yg dikutip pnulis ttg the World Without Us, itu mungkin. Walaupun harus ane tulis bahwa buku itu nyeritain perkiraan gambaran kondisi bumi jika hari ini manusia tiba2 lenyap dan membiarkan bumi ada tanpa manusia. Jadi itu bukan ttg bumi ada DARI AWAL tanpa manusia.
Anyway, sekali lagi, itu mungkin kl mnurut sains. Tapi sprti yg udh disinggung, kita lg cb pikir pake pndekatan aqidah. Lagian klpun emg bumi bisa ada tanpa manusia, trus kenapa? Islam ga pernah bilang bahwa bumi ga mungkin bs tetap ada jika manusia tiba2 tiada kok. Itu ga bs disambungin buat mnyalahkan tujuan pnciptaan manusia mnurut al-quran.
Al-quran mnjelaskan bahwa Allah mnciptakan manusia dan jin untuk beribadah, kmduain Dia mengganjar mereka di akhirat ssuai amal mereka di dunia.
Brbeda sama makhluq lain, manusia dan jin diberi ‘pilihan’ untuk beribadah dan bermaksiat. Fa alhamaha fujuurohaa wa taqwaahaa. Allah dgn segala keagungannya sendiri yg mmberikan pilihan pd jin dan manusia. Dgn pilihan ini, barulah bs terwujud “ibadah” yang sungguhnya yaitu jin dan manusia memilih untuk beribadah pdhl mereka bisa memilih maksiat. Maka Allah membalas amal mereka dgn rahmat, keadilan dan kebijaksanaanNya.
“Trus kenapa emg kl Allah ga ciptain jin dan manusia?”
Kebalik, kenapa kita mmpermasalahkan kebijakan Allah? Emg kenapa kl Allah ciptain jin dan manusia? Emg ada yg salah dan brtentangan kl Allah berbuat dmikian?
Allah udh ngasih pnjelasan ttg knp manusia diciptakan, trus kenapa kita harus mmpertanyakan knp Allah ga mnciptakan bumi tanpa manusia?
“Ngga, maksud ane, apa hikmah knp Allah trus mnciptakan makhluq yg diberi pilihan?”
Oh gitu. Gini, Allah ga butuh ibadah makhluqnya. Tapi ssuai sama logika, ksempurnaan pnghambaan kpd Allah hanya bisa dilakukan sm makhluq yg punya pilihan.
Jadi kita sbg manusia harus nyadar bahwa kita ini hamba Allah dan Allah ciptain kita buat ibadah.
Bgitulah jawaban kl dgn pndekatan aqidah Islam.
Seorang mukmin sejati beriman kepada Allah dan beriman bahwa apa yg ada di al-quran adalah benar karena datang dari Allah. Jadi tujuan manusia diciptakan adlh untuk beribadah itu benar krn ia didapat dr quran. Jadi pndekatan aqidah punya bukti dan alasan logis yg jelas.
Now tetep ada banyak hal dari aqidah yang ngga Allah jelaskan bukan karena lupa tapi karena kasih sayangNya. Kl semua-mua hal dijelaskan, malah jadi masalah.
Nah, kl kita blum benar2 paham hikmah dr knp Allah mnciptakan manusia untuk beribadah, stidaknya kita tahu dan yakin dulu bahwa itu adalah kbnaran krn datang dari al-quran 🙂
Penutup
Poin ane bukan sains dan islam ga bisa disatuin. Bukan. Malah sains tuh bisa menguatkan iman dan Islam mendorong kmajuan sains.
Poin ane tuh bahwa kita harus berlogika dgn tepat dan sehat, benar dan baik.
Kl mau nyalahin tujuan ini, jangan debat ttg tujuan itu sendiri. Tp debat ttg apakah Tuhan itu ada dan klaupun ada, ada bnyak yg ‘dianggap’ Tuhan oleh manusia, tapi mana yang benar?
Kl dr debat itu bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada dan atau Tuhan yang benar itu bukan yang diimani org islam, maka tujuan manusia diciptakan mnurut al-quran bisa dibilang salah.
Wallahu a’lam bisshowab.